Indonesia memiliki produk unggulan seperti : minyak sawit, karet, kopi, kakao, tebu, lada, dan biji-bijian.
Studi The Economist (2003) mencatat 10 komoditas pertanian Indonesia (beras, lada, kopi, coklet, minyak sawit, karet , dan biji-bijian) menduduki peringkat 1-6 dunia.
Siapakah yang menikmati komoditas unggulan tersebut? Yang menikmati sebagian besar adalah Negara lain, sedangkan petani Indonesia hanya sebagian kecil dengan harga yang rendah.
Kenapa demikian? Jawabannya ekonomi yang menggantungkan diri dalam produksi primer menghadapi kepincangan harga yang tajam jika manghadapi teknologi maju. Bahan mentah di tekan rendah sementara teknologi harus di bayar sangat mahal.
Solusi mengatasi hal tersebut .
Sebaiknya harga komoditas unggulan ditentukan didalam negeri bukan di ditentukan oleh Luar Negeri. Sebagai produsen utama seharusnya Indonesia menikmati hasil yang lebih besar dengan mengadakan industri pengolahan.
Cara lain dengan membentuk bursa berjangka sebagai mekanisme atau wahana bertemunya permintaan dan penawaran produk saat ini dan masa yang akan datang. Informasi harga akan menjadi acuan bagi petani dan pekebun untuk menanam atau tidak didalam komoditas ini.
Adalah sebuah harapan dalam meningkatkan produk unggulan serta nilai tambah produk Indonesia. Selamat meningkatkan produk Indonesia.
Pesan ini di sampaikan oleh Erias Sumarna
Email : heri_group@yahoo.com
Blog : http//eriassumarna.wordpress.com
Sumber : Opini Kompas halaman 6 SELASA, 7 JULI 2009
OTHER
My Facebook
Labels
- bisnis (20)
- Business Online (6)
- Business Opportunity (2)
- Etika Bisnis (3)
- Infrastruktur (2)
- INVESTASI (5)
- Kesehatan (1)
- MANAGEMENT (10)
- Membuka Usaha di Rumah (2)
- Mesin Pembuat kemasan Sachet (1)
- Organizational Behavior (1)
- Over Budget (1)
- Peluang usaha (2)
- Peluang usaha Kreatif (4)
- Persahabatan (3)
- PRODUK LIMBAH BARANG BEKAS (1)
- PROFIL USAHA (14)
- Ramuan Nasi Kesehatan ( R A N A K E ) (1)
- Value Creation. (2)
Diposting oleh
Personal Financial Planning
Selasa, 07 Juli 2009
Label:
INVESTASI,
MANAGEMENT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)