Bangkit Indonesia
Reformasi birokrasi penting dilakukan untuk memperbaiki kesejahteraan.Kenapa penting?
Karena perbaikan birokrasi tidak hanya akan menghasilkan system yang efisien.Reformasi birokrasi harus memperhitungkan ketersediaan sumber daya.
Ada semboyan sinis dibidang administrasi:jika bisa dipersulit untuk apa dipermudah,atau jika bisa diperlambat untuk apa dipercepat.Reformasi birokrasi di Pemerintahan akan merubah semboyan sinis tersebut,salah satunya dengan memperkenalkan sistem kepabeanan satu atap berbasis elektronik atau Indonesia Nasional Singel Windows (INSW).
INSW memperkenalkan system computer pelayanan yang memberikan dua layanan unggulan,yakni single-sibmission dan sign-on (SSO) Single-submision adalah fasilitas yang memungkinkan pengguna cukup mengirimkan satu kali data dan informasi kepada seluruh Instansi Pemeritah pada saat mengurus perizinan ekspor atau imfort.Ada penghematan waktu dan biaya.
Adapun SSO merupakan fasilitas dan data dari seluruh instansi pemberi izin ekspor impor yang bisa di peroleh pelaku usaha hanya dengan satu kali mengakses situs INSW (www.insw.go,id).
Layaknya penggunaan internet yang mendaftarkan diri di suatu situs ,pengusaha yang mendaftar di situs INSW akan memperoleh informasi lengkap terkait prosedur ekspor impor serta daftar komoditas yang dilarang.
Tabungan untuk pendidikan dan kesejahteraan Anak,
Kalau kita melihat Negara maju Seperti Amerika Serikat timbul pertanyaan berapa besar biaya yang di keluarkan untuk membesarkan seorang anak pada keluarga menengah di Amerika Serikat?Berdasarkan perhitungan dari pemeritah AS yang di keluarkan hari Selasa (4/8)memperkirakan diperlukan biaya sebesar 291,570 dollar AS,setara dengan Rp 2,9 milyar,untuk membesarkan seorang anak yang lahir pada tahun 2008 hingga dewasa.Perhitungan ini sudah memasukkan tingkat inflasi yang setiap bulan membuat biaya semakin tinggi.Perhitungan biaya itu termasuk makanan,perumahan serta keperluan lain hingga anak berusia 18 tahun.Namun,hitungan itu belum termasuk biaya pendidikan.Porsi biaya perumahan sekitar sepertiga dari seluruh biaya,sedangkan makan 16%.Pada tahun 1960,perkiraan untuk membesarkan anak hingga umur 18 tahun hanya 25,300 dollar atau setara dengan Rp 253 juta.Biaya untuk membesarkan anak dikeluarga berpendapatan lebih rendah menghabiskan biaya lebih sedikit lagi.Sebaliknya,keluarga kaya menghabiskan biaya lebih banyak.Masih mau punya anak banyak?
Bagaimana dengan Indonesia?
Untuk dapat maju dan mengejar ketertinggalan dari Negara-Negara lain,ada hal-hal yang harus diperhatikan:
· Lakukan terus peningkatan pelayanan kepada Publik denagan lebih baik.
· Tingkatkan jiwa kewirausahaan.
· Tabungan masyarakat dengan berbagai bentuk di tingkatkan.
(Sumberbacaan Bisnis dan Keuangan,Kompas Jumat 7 Aguatus 2009 hal 21)
Pesan ini di sampaikan oleh http://www.eriassumarna.blogspot.com