- Nama : Michael Lazaridis
- Lahir : Istanbul, Turky, 14 Maret 1961
- Tempat Tinggal : Waterloo, Kanada
- Pendidikan : Electrical Engineering. University of Waterloo (tak lulus, keluar tahun 1984, mendapat gelar penghargaan doctor di bidang Electrical Engineering pada tahun 2000)
- Jabatan : Presiden dan Co-Chief Executive Officer and Director Research In Motion
- Pencapaian : Selain mendirikan RIM pada 1984, tahun 2000 ia mendirikan dua institusi riset, Perimeter Institute for Theoretical Physics dan institute for Quantum Computing di University of Waterloo
- Penghargaan :
- Peringkat 397 orang terkaya dunia tahun 2009 versi “forbes”
- Gelar Officer og the order of Canada dan anggota Order Of Ontario, 2006
- 1000 Orang paling berpengaruh di dunia versi “Time”, 2005
- Chancellor kedelapan Universitynof Waterloo, 2003
- Canada’s Nation Builder of the Year 2002 dari Globe and Mail
Lazardis bukan asli Kanada. Dia lahir 14 Maret 1961 di Istanbul, Turki. Kedua orang tuanya yang berasal dari Yunani membawa lazardis ke Kanada saat usia lima tahun. Tahun 1966 Lazardis tinggal di Windsor, Ontario. Bakatnya mulai tampak sejak dia bersekolah sejak di Windsor. Kutu buku ini menghabiskan banyak waktunya di Perpustakaan.
Umur 12 tahun dia mendapat penghargaan Windsor Public Library karena telah melahap semua buku ilmu pengetahuan di perpustakaan itu. Di SMA, minat terhadap elektronik terfasilitasi karena bertemu dengan guru-guru hebat. Dalam setiap wawancara dia selalu merujuk pada guru-guru SMA yang menjadi motivator paling baik.
Tahun 1979 dia memutuskan kuliah di university of waterloo jurusan Electrical Engineering bidang ilmu computer. Saat menjadi mahasiswa, dia mendapat kontrak 500.000 dollar dari General Motors (GM) untuk membangun display control jaringan komputer.
Dari dana kontrak dengan GM itu, ditambah pinjaman 15.000 dollar dari orang tuanya. Lazaridis yang masih mahasiswa mendirikan RIM. Dia keluar dari Universitas dua bulan sebelum lulus.
RIM bergerak dibidang teknologi barcode untuk film. Lambat laun, RIM merambah ke wireless dan tahun 1999 memperkenalkan Blackberry.
Walau akhirnya drop out dari universitas, berkat dedikasinya, pada Oktober 2001 dia meraih penghargaan Doctor of Engineering dari University of Waterloo. Pada Juni 2003 ia bahkan ditunjuk menjadi chancellor kedelapan universitas itu.
Blackberry unik karena punya sistem sendiri dalam mengelola e-mail, terutama teknologi server yang tak dimiliki perusahaan lain. Disaat produsen telepon genggam lainnya puas dengan mamanfaatkan sistem yang sudah ada, Lazaridis berfikir lain.
“Kami sangat hati-hati dalam mengembangkan perangkat ini. Blackberry punya system yang unik, inilah yang membuat layanan kami akan unggul dimata konsumen,” katanya.
Dia yakin, kedepannya kebutuhan akan transmisi data makin tinggi dan wireless akan menjadi solusi. Dibalik ambisi membuat Blackberry mewabah, Lazaridis tetap lari ke dunia riset, mengembangkan berbagai kemungkinan teknologi yang tersedia. Jadi, tak harus menjadi dominan dan membunuh yang lain jika ingin sukses.
Oleh : Amir Sodikin
(Artikel ini ditulis di harian Kompas edisi Senin, 8 Juni 2009 halaman 16)
Umur 12 tahun dia mendapat penghargaan Windsor Public Library karena telah melahap semua buku ilmu pengetahuan di perpustakaan itu. Di SMA, minat terhadap elektronik terfasilitasi karena bertemu dengan guru-guru hebat. Dalam setiap wawancara dia selalu merujuk pada guru-guru SMA yang menjadi motivator paling baik.
Tahun 1979 dia memutuskan kuliah di university of waterloo jurusan Electrical Engineering bidang ilmu computer. Saat menjadi mahasiswa, dia mendapat kontrak 500.000 dollar dari General Motors (GM) untuk membangun display control jaringan komputer.
Dari dana kontrak dengan GM itu, ditambah pinjaman 15.000 dollar dari orang tuanya. Lazaridis yang masih mahasiswa mendirikan RIM. Dia keluar dari Universitas dua bulan sebelum lulus.
RIM bergerak dibidang teknologi barcode untuk film. Lambat laun, RIM merambah ke wireless dan tahun 1999 memperkenalkan Blackberry.
Walau akhirnya drop out dari universitas, berkat dedikasinya, pada Oktober 2001 dia meraih penghargaan Doctor of Engineering dari University of Waterloo. Pada Juni 2003 ia bahkan ditunjuk menjadi chancellor kedelapan universitas itu.
Blackberry unik karena punya sistem sendiri dalam mengelola e-mail, terutama teknologi server yang tak dimiliki perusahaan lain. Disaat produsen telepon genggam lainnya puas dengan mamanfaatkan sistem yang sudah ada, Lazaridis berfikir lain.
“Kami sangat hati-hati dalam mengembangkan perangkat ini. Blackberry punya system yang unik, inilah yang membuat layanan kami akan unggul dimata konsumen,” katanya.
Dia yakin, kedepannya kebutuhan akan transmisi data makin tinggi dan wireless akan menjadi solusi. Dibalik ambisi membuat Blackberry mewabah, Lazaridis tetap lari ke dunia riset, mengembangkan berbagai kemungkinan teknologi yang tersedia. Jadi, tak harus menjadi dominan dan membunuh yang lain jika ingin sukses.
Oleh : Amir Sodikin
(Artikel ini ditulis di harian Kompas edisi Senin, 8 Juni 2009 halaman 16)