FORMULA MONEY

IF YOU WANT TO START & SUCCEED IN YOUR OWN BUSINESS, YOU SHOULD FIRST OF ALL ASK YOURSELF...

SOSOK : SARJIYO M M

BIODATA

Nama : Sarjiyo
Lahir : Kulon Progo, DI Yogyakarta, 3 Desember 1966
Pendidikan : SD Karangwuni, Wates. SMP Trimurti, Temon, Kulon Progo. Jurusan Peternakan
Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Veteran, Wates (tak lulus).
Istri : Ida

Sarjiyo dengan kesederhanaan dan keuletannya telah berusaha mengolah aneka limbah organik menjadi dua produk sekaligus, yaitu Biogas, dan Kompos. Sarjiyo membangun instalasi Biogas di bawah tanah yang ditutup beton. Diatas beton penutup dimanfaatkan sebagai kandang sapi dengan cara ini sejumlah warga di kota Yogyakarta bisa memanfaatkan lahannya yang terbatas untuk memelihara 2 ekor sapi sekaligus memproduksi Biogas untuk memasak.

Kenapa dipilih konstruksi beton? Konstruksi beton lebih awet dibandingkan fiber dan plastik umur beton bisa puluhan tahun, sedangkan plastik hanya beberapa tahun. Penggunaan plastik terbatas dan perawatannya sulit dengan beton theletong/ kotoran ternak tinggal dimasukan ke dalam lubang menuju tabung instalasi lalu biarkan bakteri anaerob yang akan membantu fermentasi.

Produksi Gas dan Pemanfaatannya
Gas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi disalurkan ke dapur untuk dijadikan bahan bakar kompor. Kompor buatan Sarjiyo merupakan modifikasi dari kompor gas biasa untuk mengetahui simpanan gas ditambahkan table angka dengan penunjuk sampai angka 5 yang merupakan simpanan gas maksimal. Kalau penunjuk sudah merosot sampai angka 1 pemakai harus menunggu beberapa saat sebelum memakai kompor.

Bahan Biogas
Bahan biogas yang dihasilkan bisa berasal dari aneka jenis kotoran ternak, ampas produksi tahu, kulit kacang, atau limbah organik lain. Semua bisa dimasukan ke tabung fermentasi sebagai produsen gas metana.

Biaya instalasi Biogas
Biaya untuk uji coba sekitar 4,7 juta. Harga saat ini berkisar antara 9-10 juta karena kenaikan harga material.

Pemanfaatan Biogas
Biogas sebagai bagian dari pertanian organik dihasilkan dari kotoran ternak atau limbah pertanian. Setelah proses fermentasi hasilnya berupa biogas, kompos padat dan cair. Kompos dapat digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian di sawah.biasanya setelah panen hasil pertanian digunakan oleh manusia sedang limbahnya untuk pakan ternak. Dari ternak theletong diproduksi dan theletong tersebut bisa dijadikan biogas lagi.

Petani bisa menghemat pengeluaran karena tidak memerlukan lagi bahan bakar lain untuk memasak. Karena penemuan biogas tersebut Sarjiyo bisa berkeliling ke berbagai tempat dari Sabang sampai Merauke sambil berpromosi produknya yaitu memasarkan biogas, instalasi buatannya, dan pertanian terpadu.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan disebarkan karena mengandung manfaat yang serbaguna bagi pertanian terpadu.

Jakarta, 15 juni 2009
Erias Sumarna
Email : heri_group@yahoo.com

Sumber Bacaan: (Agnes Rita Sulistyawa,” Sarjiyo MM yang Bisa Bikin Biogas” Edisi Kompas, Senin, 15 Juni 2009 halaman 16)

0 komentar:

Posting Komentar