FORMULA MONEY

IF YOU WANT TO START & SUCCEED IN YOUR OWN BUSINESS, YOU SHOULD FIRST OF ALL ASK YOURSELF...


Keberhasilan Usaha Grup Danone

MAKAN SEHAT ALA FRANK RIBOUD

Sia-sia saja membayangkan Frank Riboud yang bakal tampil formal dengan jas dan dasi. Percuma juga membayangkan bahwa ruang kerja pria pemimpin dan CEO Group Danone itu mewah, luas, dan bermebel mutakhir.

Oleh PIETER P Gero

Bayangan tersebut wajar karena Grup Danone merupakan salah satu raksasa industry produk makanan terbesar di dunia. Di Indonesia, Grup Danone memiliki antara lain Aqua, Mizone, Vit, Bebelac, Activa, dan Milkuatdengan total 13000 pekerja. Aqua dengan produksi 6 miliar liter per tahun dengan 14 pabrik di seluruh Indonesia merupakan penghasil air minum kemasan terbesar di dunia.

Namun, saat pria kelahiran Lyon, Perancis, 7 Desember 1955, ini muncul dari lift di lantai 6 kantor pusat Grup Danone di sentral kota Paris 14 Mei lalu, bayangan tersebut sirna. “I’m coming,” teriak Riboud. Ia hanya mengenakan baju biasa diselimuti kaus. Para tamunya justru yang rapi formal.

“Indonesia begitu penting bagi kami, bagi strategi besar kami,” ujar Riboud saat sudah di dalam ruang kerjanya yang sederhana untuk sebuah Grup bisnis yang adadi 47 negara itu. Ruang kerja 4 meter x 6 meter itu penuh dengan kertas dan foto-foto. Mebel seadanya.

Grup Danone yang tahun ini berusia 90 tahun baru ditangani Riboud tahun 1996. Pria murah senyum ini lantas mengisahkan sedikit asal nama Danone, yakni dari Daniel, putra sang perintis Isaac Carasso. Produk pertama adalah yoghurt dan berpusat di Barcelona, Spanyol.

Ayahnya, Antoine Riboud, lantas bersua dengan Daniel Carasso tahun 1972, begitu cocok. Mereka lantas mengembangkan usaha Danone dengan belasan jenis produk makanan. Antoine Riboud sudah meninggaltahun 2002, sementara Carasso baru saja meninggal 15 Mei lalu pada usia 103 tahun.

“Kami kini punya misi memberikan makanan sehat kepada sebanyak mungkin manusia. Itu sebabnya, mengapa Indonesia begitu penting,” kata Riboud soal strategi Group Danone dibawah kendalinya. Sebanyak mungkin orang, menurut Riboud, bukan berarti hanya terbatas pada masyarakat kelas atas semata.

Riboud lantas mencontohkan Aqua di Indonesia yang merupakan produk minuman kemasan yang sehat, sedikitnya aman bagi pemakainya. “kami sejauh ini terus melakukan kerja sama riset dan inovasi,” ujarnya.

Riset dan inovasi adalah bagian dari tekad Riboud dan perusahaan yang dipimpinnya untuk bias menyediakan makanan yang sehat. Riset dan inovasi guna bias menyediakan produk yang tidak hanya sehat, tetapi juga terjangkau.

Di Indonesia, mungkin ada 20 juta sampai 30 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sama seperti di Belgia atau Perancis. Tetapi bagaimana dengan sekitar 70 juta penduduk yang berada di level yang paling bawah ini,” ujar Riboud sembari memperlihatkan gambar piramida yang dibuatnya soal posisi manusia dengan pendapatan perkapita.

Menurut Riboud, beberapa produk Danone kini memang hanya untuk kelas atas, tetapi mereka akan terus berupaya membuat produk dengan harga terjangkau. Menjaga keseimbangan antara harga dan margin. “Mengelola perusahaan itu bukan semata urusan kapitalis, tetapi juga ada tanggung jawab sosialnya. Memang ada pemegang saham yang harus diberikan profit yang baik, tetapi juga ada misi memberikan makanan sehat ini, bagi Danone jelas sebuah harga mati. Pabrik air kemasan dari Evian, Perancis, sekitar satu jam perjalanan dengan mobil dari Geneva, Swiss, dibuat begitu higienis. Demikian pula pabrik Aqua di Mekarsari , Sukabumi.

Danone tidak hanya higienis dalam aktivitas di pabrik, bahkan daerah tangkapan air yang menjadi sumber air bagi pabrik-pabrik air kemasannya juga diperhatikan. Dataran pada ketinggian sekitar 900 meter dari permukaan di atas Evian juga menjadi perhatian.

Para petani pemilik sapi diarahkan untuk mengelola kotoran sapinya. Mereka bahkan juga diarahkan untuk tidak menggunakan pupuk kimia. Air hujan atau salju yang mencair akan meresap melewati tanah liat dan batu, dan memerlukan waktu 20 tahun ini sampai ke sumber air. Jika ada kotoran dan pupuk kimia, sumber air tersebut akan terkontaminasi. Air kemasan juga menjadi taka man, apalagi sehat.

Biar bias memberikan makanan yang sehat atau sedikitnya aman, Riboud lantas memfokuskan produk keluaran Danone hanya pada tiga produk yang berbasis susu, bisnis nutrisi dan medis, serta bisnis berbasis air.

“Sebelumnya ada lebih dari 16 jenis produk, dari pasta, es krim, yoghurt, hingga biscuit. Biar bias mencapai misi memberikan makanan sehat kepada sebanyak mungkin orang, maka perlu focus,” ujarnya.

Teman Zidane
Berbicara dengan Riboud begitu mengasyikan. Waktu hanya beberapa menit sudah bergulir lebih dari sejam. Ayah dari tiga anak ini dikenal punya hobi bersepeda, golf, ski, dan berselancar. Dia juga penggemar sepakbola. Zinedine Zidane, gelandang asal Perancis, merupakan sahabatnya.

“Dia kini menjadi duta besar bagi Danone,” ujar Riboud seraya menunjukan foto Zidane di ruang kerjanya. Ada juga foto Zidane sebagai bagian dari ikla yang dirancang Riboud. Dia juga mengisahkan soal kasus Zidanedan Marco Materazzi pada piala 2006 di Jerman. “Tapi, jangan dikutip,” ujarnya soal kisah dibalik Zidane menanduk Materazzi.

Karena gila sepakbola, maka dari sekian banyak tanggung jawab social Danone, Riboud mengadakan Danone Nations Cup. Piala Dunia untuk anak-anak di dunia sejak tahun 2000. Anak-anak dari Indonesia juga terlibat. Zidane menjadi “daya tarik” disana. “Mereka saling memahami, sehat damai.”

Riboud tidak hanya menghendaki banyak orang sehat

KOMPAS, Edisi, Senin 25 Mei 2009

0 komentar:

Posting Komentar